Cleopatra

Biografi Singkat Cleopatra

Dilahirkan tahun 69 sebelum Masehi, Cleopatra adalah anak ketiga dari raja Mesir Auletes yang bergelar Ptolemy XII. Raja ini terkenal dengan sebutan The Flute Player. Untuk mendapatkan dukungan dalam memegang tampuk pemerintahannya, Ptolemy harus sering mondar-mandir ke Roma, bahkan mungkin pernah ditemani Cleopatra kala ia berusia 12 tahun. Dasar lintah darat, pihak Romawi minta bayaran 10.000 talen sebagai imbalan jasa. Jumlah itu dua kali lipat APBN Mesir. Ptolemy memang tak punya banyak pilihan. Apalagi negeri yang ditinggalkan sedang menghadapi banyak masalah.
 
Si sulung Tryphaena, merebut kekuasaan dan tampil jadi ratu. Merasa memiliki hak yang sama, Berenice sang adik, tega membunuh kakaknya agar bisa naik takhta. Beberapa waktu kemudian, Ptolemy pulang dan dengan bantuan Roma membunuh anaknya sendiri untuk dapat merebut kembali tampuk kekuasaan.

Mestinya, sepeninggal Ptolemy XII tahun 51 SM, kerajaan diwariskan kepada Cleopatra (18) yang saat itu sudah dijodohkan dengan Ptolemy XIII yang tak lain adalah saudaranya sendiri. Masa itu negeri Mesir gagal panen dan dilanda paceklik panjang. Namun Pothinus, orang kasim istana, muncul mengambil alih kekuasaan. Mengaku sebagai wali dari Ptolemy XIII yang kala itu baru 12 tahun, ia mengusir Cleopatra ke luar benteng kraton.

Pada waktu yang sama di Roma sedang terjadi perebutan pengaruh di antara anggota triumvirat - Caesar, Pompei, dan Crassus - yang memegang tampuk pemerintahan. Dalam pergolakan itu, Caesar berhasil memukul mundur prajurit Pompei yang kemudian mengungsi ke Mesir. Karena tak mau negerinya dipakai sebagai tempat persembunyian, akhirnya warga Mesir justru menangkap Pompei dan menyerahkan kepalanya kepada Caesar yang kebetulan datang ke Alexandria untuk menagih utang Ptolemy XII.

Situasi ini dengan cerdik dimanfaatkan oleh Cleopatra. Terbukti, tak sulit baginya untuk menaklukkan hati Caesar. Bermodal raganya yang molek dan kepiawaiannya merayu, dalam waktu singkat Caesar terpikat dan bertekuk lutut. Plutarch melukiskan betapa kreatif dan uniknya Cleo yang sengaja membungkus tubuhnya dengan selimut, untuk disajikan ke depan Caesar seperti barang dagangan saja. Cerita selanjutnya gampang ditebak. Setelah merasakan kehangatan tubuh dan layanan Cleo di tempat tidur, akhirnya semua permintaan wanita ini terkabul. Tak peduli kala itu Caesar sudah gaek dan botak. Yang penting, Cleopatra memperoleh kembali takhta kerajaan dan Mesir tidak perlu bayar utang kepada Roma.

Betapa gampangnya Cleo memikat dan "menundukkan" kaisar Romawi merupakan bukti, sebagai wanita ia amat piawai menghadapi lawan jenis. Terlebih mereka yang akan dimanfaatkannya. Kelebihan ini diperkuat dengan pendapat sejarawan Yunani abad ke-2, Dio Cassius yang menulis bahwa Cleo "... adalah wanita yang amat indah dipandang dan punya kekuatan untuk menaklukkan siapapun."

Dengan pengaruhnya itu pula ia "memakai" Caesar untuk menumpas pemberontakan sekelompok prajurit Mesir yang tidak puas dengan pemerintahannya. Sejarah mencatat, insiden pemberontakan ini sempat membumihanguskan perpustakaan negera di Alexandria dan melahirkan misteri tewasnya Ptolemy XIII di Sungai Nil.

Caesar kemudian mengawinkan Cleopatra dengan Ptolemy XIV yang kala itu masih berusia 12 tahun. Langkah ini tak pelak memperkuat dugaan orang. Ternyata memang benar. Kehadiran bocah ingusan ini di sisi Cleopatra hanya dipakai sebagai tabir untuk "mengamankan" perselingkuhan mereka. Ini cara cerdik yang dilakukan Cleo sebelum akhirnya ia mau berterus terang. Apalagi tak lama setelah Caesar meninggalkan Mesir, Cleopatra hamil. Dengan perhitungan matang, mengingat Caesar tidak memiliki anak dari istri sahnya di Roma, Cleopatra menamai anaknya Ptolemy Caesar, yang dipanggilnya Caesarion.

Ia membawa anak itu ke Roma tahun 46 SM. Kedatangannya di Roma disambut meriah dan hangat, bahkan secara khusus Caesar membuat patung emas Cleopatra yang ditempatkan di kuil Venus Genetrix. Kali ini Cleopatra harus memendam kekecewaan besar, ketika pada akhirnya Caesar tidak memilih Caesarion sebagai pewaris takhta, melainkan justru memutuskan Octavian, cucu laki-laki saudaranya. Putus sudah harapan Cleo menancapkan pengaruhnya di Romawi. Dalam keputusasaan ia pulang ke Mesir.

Sakit hati Cleopatra kepada Caesar terbalaskan ketika Romawi diperintah oleh triumvirat generasi berikutnya; yakni Octavian, Lepidus dan Markus Antonius. Nama yang tersebut terakhir inilah yang kemudian berhasil "dijerat" dalam pelukannya.

Saat itu Mesir sudah berhasil memakmurkan diri, bahkan terkaya di kawasan Laut Tengah bagian timur. Kemakmuran itulah yang menarik minat Markus Antonius datang pada tahun 41 SM. Misinya mencari dana untuk membiayai peperangan melawan bangsa Parthia, sebuah kerajaan di tenggara L. Kaspia.

Kedatangan Antonius ke Mesir disambut hangat oleh Cleopatra. Berbagai jamuan pesta makan dan minum dirayakan. Kedua pihak meneken memorandum of understanding (MoU) bilateral. Cleopatra berjanji memberi dukungan material kepada Antonius dalam peperangannya melawan bangsa Parthia. Sebaliknya Antonius melindungi kepentingan dan keamanan Cleopatra, terutama dalam menyingkirkan Arsinoe, saudaranya yang terlalu ambisius. Tentu saja karena MoU tadi tak mengatur hal-hal di luar urusan kenegaraan, maka kalau hubungan pribadi kedua pelakunya berkembang lebih jauh, tidak ada pihak yang berhak melarangnya. Terbukti, antara Cleopatra dengan Antonius segera terlibat hubungan asmara. Jalinan cinta keduanya berhasil membuahkan tiga orang anak, sepasang kembar, yakni Alexander Helios - Cleopatra Selene serta Ptolemy Philadelphus.

Yang jelas, hadiah terbesar yang diterima Cleopatra adalah penobatan dirinya sebagai Ratu Segala Raja dan Caesarion sebagai Raja Di Raja. Bahkan dengan pengaruhnya, Cleopatra berhasil mendesak Antonius menitahkan Caesarion sebagai pewaris tunggal takhta Roma, dalam sebuah upacara kenegaraan meriah di Alexandria. Sesuatu yang melampaui wewenangnya sebagai anggota triumvirat.

Maka pantas bila kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Triumvirat Romawi kembali pecah, karena Octavian (yang kelak menjadi Kaisar Agustus) menuduh Markus Antonius melakukan desersi dan berniat memindahkan ibukota kerajaan ke Alexandria. Menyusul perpecahan itu, tahun 31 SM terjadilah perang besar antara kubu Octavian melawan kubu Antonius. Pertempuran yang memuncak di Actium harus usai dengan kekalahan Cleopatra dan Antonius. Kisah-kasih kedua insan inipun berakhir tragis. Masing-masing bunuh diri dengan caranya sendiri.

Meski demikian kematian Cleopatra sempat menimbulkan kontroversi. Pendapat yang satu mengatakan akibat gigitan ular berbisa. Tapi disanggah yang lain karena luka di lengannya ternyata hanya gigitan serangga. Sementara yang lain mengatakan ia minum racun yang disembunyikan di dalam tangkai sisirnya yang berongga. Lantas siapa yang benar? Tak ada yang bisa menjawab.

Cleopatra dalam Sepenggal Sejarah Romawi

Ini adalah intrik seorang ratu penguasa Mesir. Seorang Firaun Mesir terakhir yang menggunakan senjata "kewanitaan" untuk mempertahankan tahta dan pengaruhnya. Ia merupakan ratu cantik mempesona yang bisa mempengaruhi tokoh besar Romawi seperti Julius Caesar dan Mark Anthony.

Romawi merupakan kerajaan dan sumber kekuatan terbesar di “dunia Barat” pada masa itu (510 SM - 476 M). Namun dalam sejarah kejayaan selama 500 tahun, Romawi juga mengalami perang saudara. Di ujung perang saudara yang paling berkecamuk dalam sejarah Romawi, Mesir Kuno dibawah pemerintahan Cleopatra adalah satu kerajaan besar yang ditaklukkan.

Julius Caesar

Saat itu Cleopatra, sedang mempersiapkan pemberontakan melawan suami yang juga adiknya, Ptolemy XIII. Ia menghimpun kekuatan dengan merekrut pasukan bangsa Arab yang besar. Sementara gejolak di Romawi turut mempengaruhi Mesir. Penguasa Romawi, Pompey Yang Agung ditaklukkan Julius Caesar di Yunani dan melarikan diri ke Mesir. Namun, di negeri itu ia segera dibunuh oleh agen-agen Ptolemy XIII. Caesar tiba di Alexandria dan begitu mengetahui musuhnya telah tewas, dia memutuskan untuk mengambil alih kekuasaan di Mesir.

Setahun berlalu, Romawi berupaya mengendalikan kerajaan Mesir yang kaya-raya itu. Ini dimanfaatkan Cleopatra untuk meningkatkan cita-cita politiknya dengan menaklukkan hati Julius Caesar. Si Pemimpin Romawi ini sangat terpikat akan kecantikan Cleopatra dan atas namanya dia bersedia membantu Cleopatra menumbangkan Ptolemy XIII.

Pada 47 SM, Ptolemy XIII dibunuh seusai kekalahan melawan pasukan Romawi di bawah komando Julius Caesar. Cleopatra pun dinobatkan menjadi pemimpin. Julius dan Cleopatra menghabiskan beberapa minggu bersama dan kemudian Caesar berangkat ke Asia kecil di mana dia menyatakan slogannnya Vini, vidi, vici (Aku datang, Aku lihat, Aku menang) seusai meredakan pemberontakan.

Pada Juni 47 SM, Cleopatra melahirkan seorang putra yang diakuinya adalah hasil hubungan dengan Caesar dan diberinama Caesarion (Caesar kecil).

Saat Caesar kembali ke Romawi, Cleopatra dan Caesarion ikut menyertainya. Cleopatra tinggal di sebuah villa miliki Caesar di luar ibu kota. Namun Caesar dibunuh pada Maret 44 SM dan Cleopatra kembali ke Mesir.

Seiring tewasnya Julius Caesar, Romawi kembali mengalami perang saudara yang terpecah pada 43 SM dengan formasi tritunggal pemerintahan yang terdiri dari Octavian keponakan sekaligus pewaris Caesar, Mark Anthony seorang jenderal militer, dan Lepidus seorang negarawan Romawi. Anthony menjabat pemerintahan di sejumlah provinsi bagian timur Kekaisaran Romawi, dan dia memanggil Cleopatra yang dituduhnya telah bersekongkol dengan musuhnya ke Tarsus di Asia kecil.

Mark Anthony

Cleopatra berusaha memikat Antony sebagaimana yang pernah ia lakukan terhadap Caesar dan pada 41 SM. Dia tiba di Tarsus dengan pakaian laksana Venus, dewi cinta Romawi.
Anthony terpikat dengan kemolekan tubuh dan rupa Cleopatra. Antony dan Cleopatra kemudian pergi bersama ke Alexandria. Di sini mereka menghabiskan musim dingin dengan pesta-pora dan percintaan yang panas.

Pada 40 SM, Anthony kembali ke Romawi dan menikahi saudara perempuan Octavian bernama Octavia dalam upayanya untuk menjadi sekutu Octavian.

Sementara itu, kekuasaan tritunggal semakin memburuk. Pada 37 SM, Antony berpisah dengan Octavia dan mengadakan perjalanan ke timur dengan tujuan untuk mengajak Cleopatra bergabung dengannya di Suriah. Pada saat itu Cleopatra telah melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan. Menurut pelaku propaganda Octavian, mereka lantas menikah yang mana hal ini dilarang oleh peraturan Roma yang melarang warganya menikah dengan bangsa asing.

Kekalahan pasukan militer Anthony melawan Parthia pada 36 SM mengurangi wibawanya. Namun pada 34 SM, dia berhasil mengalahkan Armenia. Untuk merayakan kemenangan ini, dia melakukan prosesi kemenangan di sepanjang jalan-jalan di Alexandria di mana ia dan Cleopatra duduk di singgasana keemasan, dan Caesarion serta anak-anaknya diberi gelar kebangsawanan. Banyak kalangan Romawi menilai (yang dipicu oleh Octavian) bahwa Antony berniat hendak menyerahkan Romawi ke tangan asing.

Runtuhnya Mesir Kuno

Setelah beberapa tahun mengalami ketegangan dan serangan propaganda, Octavian menyatakan perang melawan Cleopatra, dan sudah pasti menyerang Antony pada 31 SM. Musuh-musuh Octavian bergabung dengan pihak Antony.

Pada 2 September 31SM, di Actium, Yunani, kawasan Laut Mediteranian, Armada Pasukan Mark Anthony dibantu Mesir berhadapan dengan Armada laut Romawi dipimpin Agrippa (jenderal kepercayaan Octavian) dan pecahlah pertempuran laut di yang dikenal sebagai "Battle of Actium".

Namun saat Anthony melihat kapal Cleopatara memutar menuju daratan Mesir, kapal komando Anthony pun berbalik mengejar. Merasa ditinggalkan komandannya dalam pertempuran, membuat armada kapal pasukan loyalis Anthony patah semangat. Dengan mudah Armada laut Agrippa menggilas sisa-sisa kapal pasukan Anthony yang masih bertempur. Perang laut ini dimenangkan mutlak oleh Armada Agrippa.

Kekalahan itu membuka jalur pasukan Romawi untuk mendarat di Mesir dan melakukan serangan. Satu persatu kota-kota penting Mesir ditaklukkan sampai setahun berlalu dan ibu kota Mesir pun dikepung. Octavian memaksa Cleopatra dan Anthony untuk menyerah. Sementara Mark Anthony tetap bertempur dengan sisa pasukannya mencoba mempertahankan ibu kota. Membela Cleopatra dan kerajaan Mesir untuk terakhir kali.
Antony dikabari soal kematian Cleopatra, dia menikam dirinya dengan pedangnya sendiri.
Sebelum dia tewas, utusan lainnya menyampaikan bahwa Cleopatra masih hidup. Dengan luka parah, Anthony pergi menuju peristirahatan Cleopatra dan tewas dipelukannya. Ia sempat berpesan agar Cleopatra berdamai dengan Octavian.

Ketika utusan pemerintahan tritunggal Romawi tiba, Cleopatra mencoba merayunya, namun rayuan Cleopatra tak mengena. Merasa kesal, kecewa, dan tak mau berada di bawah kekuasaan Octavian, Cleopatra memutuskan untuk bunuh diri pada 30 Agustus 30 SM. Konon ia sengaja membiarkan seekor ular berbisa Mesir yang merupakan lambang kerajaan mematuknya.

Setelah Cleopatra mangkat, Octavian lantas mengeksekusi putranya Caesarion dan menyerahkan Mesir kepada Kekaisaran Romawi. Ia menyita dan menggunakan harta Cleopatra untuk membayar para veteran perang.

Pada 27 SM, Octavian berubah nama menjadi Augustus yang merupakan kaisar pertama yang paling berhasil dari segala kaisar di Romawi. Dia memerintah Kekaisaran Romawi dengan damai dan aman hingga wafatnya pada 14 SM di usia 75. (Berbagai sumber)

Kisah Cleopatra, Ratu yang Legendaris

Namanya selalu dikenang dalam sejarah. Merupakan ratu Mesir Kuno yang menjadi Firaun terakhir dari dinasti Ptolemy.

Ia punya nama lengkap Cleopatra Selene Philopator. Namun dikenal sebagai Cleopatra VII. Cleoptara lahir pada tahun 69 Sebelum Masehi (SM) di Alexandria, Mesir dan meninggal dunia di usia 39 tahun pada 30 SM.

Cleopatra adalah putri Ptolemy Auletes (Ptolemy XII), salah satu dinasti Ptolemy penguasa Mesir Kuno mantan orang kepercayaan Alexander The Great sang penguasa Macedonia. Ptolemy XII punya empat putri dan dua putra. Namun semuanya meninggal saat masih sangat muda.

Saat Ptolemy XII mangkat tahun 51 SM, kekuasaan diserahkan pada Cleopatra VII dan adiknya Ptolemy XIII (12 tahun). Kedua penguasa Mesir Kuno yang masih belia ini mendapat bimbingan dari penguasa Roma bernama Pompey. Saat itu memang Kerajaan Ptolemaic Mesir bersekutu dengan Roma.

Sesuai tradisi Mesir masa itu, Cleopatra menikah dengan adiknya Ptolemy XIII. Sejak memangku jabatan sebagai penguasa Mesir Kuno, pemerintahannya mulai diguncang berbagai persoalan. Ptolemy XIII tidak sepaham dengan istri sekaligus kakaknya Cleopatra dan mengambil alih kekuasaan tunggal di Mesir. Cleopatra dibuang ke daerah Suriah.

Di pengasingan, dalam upaya menduduki kembali tahta kerajaan, Cleopatra bertemu dengan Julius Caesar. Keduanya pun terlibat api asmara. Dengan bantuan pasukan Romawi yang dikirim Julius Caesar, Cleoptara menyerang istana dan menumbangkan kekuasaan Ptolemy XIII.

Kisah cinta Cleopatra dan Julius Caesar berakhir tanpa ada pernikahan. Namun hubungan cinta mereka membuahkan seorang anak bernama Caesarion. Julius Caesar sendiri tewas dalam pembunuhan yang dirancang dewan senat Romawi pada 15 maret 44 SM. Tewasnya Julius Caesar menyebabkan perpecahan dalam kepemimpinan Romawi. Saat itulah Mark Anthony bersekutu dengan Cleopatra yang menguasai Mesir. Keduanya pun menjalin asmara membara hingga Cleopatra melahirkan dua anak kembar Cleopatra Selena dan Alexander Helios. Namun keduanya menikah juga pada tahun 36 SM. Buah pernikahan resmi lahirlah Ptolemy Philadelphus.

Sementara itu kekuasaan Romawi sudah berhasil dikonsolidasi oleh Octavian dan Agrippa. Dewan Senat Romawi kemudian mendeklarasikan perang terhadap Mesir, dan meminta Mark Anthony untuk kembali bertugas ke Romawi. Namun Anthony yang sudah menikahi Cleopatra dan sangat mencintai perempuan itu, menolak panggilan tugas dan berkhianat terhadap Romawi. Ia tetap berpihak pada Mesir dengan seluruh pasukannya. Ia mati bunuh diri dengan pedangnya. Sedih melihat suaminya mati, Cleopatra pun mengambil jalan singkat. Ia mengurung diri di tempat pengasingan dan bunuh diri dengan membiarkan ular berbisa mematuk tubuhnya. Tewasnya Cleopatra, berakhirlah kejayaan kerajaan Mesir Kuno. Mesir kemudian takluk di bawah Romawi dan dijadikan salah satu Provinsi Kekaisaran Roma. Mayat Marks Anthony dan Cleoptara dimakamkan berdampingan di sebuah piramid.

Kecantikan Bagai Dewi

Ratu Cleopatra VII, adalah Firaun Mesir terakhir yang selalu mendapat tempat di hati rakyat Mesir. Bahkan beratus-ratus tahun setelah kematiannya ia tetap dikenang sebagai seorang ratu yang luar biasa. Sesuatu yang menjadi kenangan adalah perpaduan kecantikan, seks, dan kharismanya.

Cleopatra berasal dari bahasa Yunani Kuno yang artinya "keagungan ayah" dan nama lengkap Cleopatra VII - Cleopatra The Philapator mengandung makna "sang Dewi Keagungan Ayah, atau putri kecintaan ayah". Begitulah sang ayah, Ptolemy XI memberinya nama.

Pemberian nama Cleopatra oleh sang ayah bukan tanpa sebab. Mungkin karena Ptolemy XI melihat pancaran kecantikan putrinya itu. Cleopatra memang dikenal sebagai seorang wanita yang berparas cantik dan bertubuh molek. Sejak kecil ia sudah memancarkan gairah kewanitaan yang mengundang hasrat.

Ada beberapa sumber literatur yang menyebut bahwa Cleopatra bukan wanita berdarah Mesir asli. Ia diduga wanita turunan campuran Macedonia, Yunani, dan Suriah. Karena itu ia mewarisi seluruh kecantikan indo Timur Tengah, Asia dan Eropa.

Saat pertama kali menduduki tahta kerajaan Mesir di usia 18 tahun, dalam banyak literatur, ia digambarkan sebagai gadis belia yang sangat menggairahkan. Tinggi semampai dengan lekuk tubuh menawan, buah dada yang ranum menggoda, kaki jenjang, pinggul padat berisi, wajah bulat telur, rambut hitam mengkilat, dan kulit halus putih berkilau.

Wajahnya memancarkan gairah dan vitalitas, dengan alis sedikit tebal, mata hitam bersinar, bibir seksi dengan sedikit lekukan menawan di bawah hidung, tampak selalu tersenyum, namun menyimpan misteri "liar" yang menggoda.

Kecantikan wajah dan tubuh Cleopatra setidaknya sangat berpengaruh terhadap kepemimpinan dan politik yang dilakukannya. Dengan semua "senjata kewanitaan" itu semasa hidupnya ia berhasil mempertahankan tahta dan kejayaan Mesir dari tekanan imperium besar seperti Romawi. Walau akhirnya Mesir runtuh juga di akhir hayatnya.

Berdasarkan literatur yang lain, Cleopatra disebutkan, sangat menyukai kehidupan glamor, pesta-pesta dan kehidupan romantis. Ia memang perayu dan penggoda ulung yang membuat setiap lelaki yang pernah dekat, tidur dan bercinta dengannya akan "takluk" pada keanggunannya.

Namun, walaupun begitu, dalam urusan politik pemerintahan, ia dikenal sebagai wanita yang keras, tegas, dan ambisius. Karisma yang terpancar dari dalam dirinya membuat ia mampu memerintah mesir selama dua puluh tahun lebih dengan berbagai perkembangan yang mengagumkan.

Wanita tegar serba bisa

Biasanya sejarah menampilkan wajah dalam berbagai sisi. Itu terjadi lantaran ia sering merupakan percampuran antara fakta diri yang diimbuhi gincu dan bumbu untuk kepentingan politis. Salah satu contohnya adalah wajah sejarah Cleopatra.

Terlepas dari sisi kehidupannya yang negatif, sosok Cleo adalah wanita tegar yang amat pintar. Pujangga Romawi Cicero mengakui, Cleopatra adalah wanita terpelajar yang masih langka pada zamannya. Pengamatan Cicero membuktikan, wanita ini tidak pernah mau melakukan sesuatu tanpa mempelajarinya terlebih dahulu. Bahkan Al-Masudi, sejarawan Arab, mengatakan Cleopatra yang punya minat besar pada ilmu filsafat adalah pengarang buku-buku pengetahuan. Ini tidak mustahil, mengingat catatan sejarah di tangan Plutarch menyebutkan wanita ini menguasai tujuh bahasa.

Di mata kaumnya yang hidup berabad-abad kemudian, kecantikan dan kemolekan Cleopatra yang nyaris tak tercela itu telanjur menjadi legenda. Apalagi, menurut Dio Cassius, Dewi Asmara ini tahu cara berdandan. Cleo bahkan menulis sebuah buku perawatan tubuh berisi resep kecantikan dari ramuan-ramuan aneh, yang pasti sangat asing bagi para ahli kecantikan abad ini, semisal tikus bakar.

Sebagai wanita yang memegang tampuk kekuasaan dan ibu tiga orang anak, Cleopatra menjalani hidup dengan penuh ketegaran. Bayangkan, seorang perempuan sendirian memerintah sebuah kawasan besar yang cukup lama menjadi ancaman bagi Roma. Disamping urusan negara, tentu ia tak bisa meninggalkan Caesarion dan sepasang bayi kembar yang selalu meminta perhatian.
 
Setiap hari ia sibuk bekerja. Mulai dengan "sidang" kabinet terbatas, bertemu para penasihat, memberi persetujuan atas proyek pembangunan saluran air, atau memeriksa pemasukan pajak negara. Belum lagi menemui tamu-tamu dan para duta besar yang datang.

Sekian ^^ 

Best Blogger Tips
  • Stumble This Post
  • Save Tis Post To Delicious
  • Share On Reddit
  • Fave On Technorati
  • Buzz This Post
  • Tweet This Post
  • Digg This Post
  • Share On Facebook

14 komentar:

Anonim mengatakan...

:)) =)) :-/

aldo mengatakan...

:))

eko mengatakan...

Great story http://www.vistamedia.co.id

Anonim mengatakan...

hahaha dasar fans. firaun ya tetap aja firaun.

Anonim mengatakan...

eh jago loh buat biografi...bantuin krisdayanti tuh...cleopatra Indonesia

Didit Apatheis mengatakan...

Bigrafi yg bagus

Anonim mengatakan...

8-}

aldo mengatakan...

makasih2...
biografi itu diedit seperlunya dari sumber2 yang ada...baguslah kalo saudara2 sekalian menikmatinya

faiz f mengatakan...

waduh sayang tuh,. Gagal merayu 0ctavian,. Xl0 bsa mryu,. Pzti 0ctvian nanti yg mati

aldo mengatakan...

ceritanya banyak intrik,,mungkin itulah nasib cleo yang legendaris,,hehehe

widy mengatakan...

penuh intrik tapi mnrik kok.,
hhmm.,
cleopatra.,

aldo mengatakan...

@ widy karena banyak trik makanya jadi menarik,,
kalau ceritanya datar2 aja,pasti respon kita juga datar2 aja :D

Anonim mengatakan...

kayaknya kamu menceritakan cleo terlalu emosional deh. sampe terkesan mencemooh dan menganggapnya murahan..
emang kamu beneran tau dia siapa?
budaya yang berlaku saat cleo hidup ga bisa disamain dg saat ini. sebelum membuat biografi yang sangat emosional seperti ini, bagusnya kamu mempelajari terlebih dulu adat, budaya, dan situasi sejarah pada masa ybs hidup.
salam,
Antik88

aldo mengatakan...

makasih2...
biografi itu diedit seperlunya dari sumber2 (lbh dari 1) yang ada..,jadi bukan saya yang membuatnya,,kebetulan sumbernya hilang,jadi saya tdk bisa menampilkannya..saya sudah pernah blng bahwa biografi itu saya edit ^^

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar